{أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ (81) إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ
Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 81-83 - Surat Yaasiin terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin.
Surat yang terdiri dari 83 ayat ini diturunkan di kota Mekkah, disebut sebagai surat Makkiyah. Berikut Bacaan surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Tulisan Latin dan Arab Lengkap dengan Terjemahan dan Keutamaan Membaca Surat Yasin: Bacaan surah Yasin Latin. 1. Yaa Siiiiin. 2. Wal quraanil hakiim. 3. Innaka laminal mursaliin
Bacaan Surat Yasin lengkap ayat 1-83 dengan terjemahan Bahasa Indonesia, Untuk Surat Yasin bisa dibaca bersama-sama dalam berbagai kegiatan. Rabu, 15 Maret 2023 17:20 WIB. 80. Al ladzii ja'ala lakum minasy syajaril-akhdhari naaran fa idzaa antum minhu tuuqiduun(a)
Bacaan Surat Yasin Full Ayat 1-83 Lengkap. Surah Yasin Full Arab 1. 1. Yaasiiiin. 2. Walquraanil hakiim. Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah, 3. Innnaka laminalmursaliin. 80. Al ladzii ja'ala lakum minasy syajaril-akhdhari naaran fa idzaa antum minhu tuuqiduun. Yaitu (Allah) menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu
Surah Yasin lengkap 83 Ayat, bacaan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia. - Halaman all. Rabu, 4 Oktober 2023; Cari. Network. Tribun Network. DI Aceh. SerambiNews.com. Prohaba.co. TribunGayo.com. Sumatera Utara. Tribun-Medan.com. 80. Alladzii ja 'ala lakum minasy syajaril akhdhori naaronn fa idzaaa anntum minhu tuuqiduuun.
uaPQup. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 30NA6oBWYAtEm9shaBHPfihA9V5PrejRKBq5XCBKib6erZtsQMR0og==
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID V4P4KBNKXcs7Hnqw7inxfAa3fP7BasZgdEkWhKpmTJCxlXcPhiJVRQ==
اۨلَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمۡ مِّنَ الشَّجَرِ الۡاَخۡضَرِ نَارًا فَاِذَاۤ اَنۡـتُمۡ مِّنۡهُ تُوۡقِدُوۡنَ Allazii ja'ala lakum minash shajaril akhdari naaran fa-izaaa antum minhu tuuqiduun yaitu Allah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan api dari kayu itu." Juz ke-23 Tafsir Tuhan yang akan menghidupkan kembali tulang belulang yang telah lapuk tersebut yaitu Allah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang semula berupa pohon yang basah dan hijau. Begitu kayu itu kering, maka seketika itu kamu nyalakan api dari kayu itu dan dapat meng-ambil manfaat dari api itu.” Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah juga memerintahkan rasul-Nya untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut bahwa yang akan menghidupkan kembali tulang-tulang lapuk tersebut adalah Allah yang telah menciptakan untuk mereka, api yang menyala dari kayu yang semula merupakan pohon yang basah dan hijau tetapi kemudian kayu itu menjadi kering sehingga dapat menyalakan api. Dalam kehidupan sehari-hari, orang Arab telah mengetahui bahwa ada beberapa jenis kayu yang jika digesekkan antara satu dengan lainnya akan memercikkan api. Ini semua diciptakan Allah untuk manusia agar mereka bisa menghangatkan badan, memasak, menggunakannya untuk penerangan, dan berbagai kebutuhan lainnya. Pemberian contoh ini merupakan hal yang cukup jelas bagi mereka yang sehari-hari menggunakan kayu api. Mereka mengira bahwa tulang-tulang yang sudah lapuk itu telah menjadi dingin dan kering tidak dapat lagi menerima kehidupan, sebab kehidupan ini memerlukan adanya panas. Padahal sehari-hari mereka menyaksikan bahwa kayu yang sudah lapuk dan dingin dapat menimbulkan panas dan menghidupkan api. Bahkan kayu yang masih basah dan berdaun ada juga yang dapat menyalakan api. Menurut kajian ilmiah, api di sini dapat saja diinterpretasikan sebagai energi. Di dalam tumbuhan memang terjadi proses pemanfaatan energi matahari untuk mengubah bahan yang diambil tumbuhan menjadi energi kimiawi. Penjelasan mengenai terjadinya perubahan energi tersebut, yang disebut sebagai proses fotosintesa adalah sebagai berikut. Dari banyak bagian tumbuhan, salah satu yang terpenting adalah adanya kloroplas chloroplast yang terdapat pada daun. Pada kloroplas ini terdapat ribuan kloropil chlorophyl atau butir hijau daun, dan dalam bahasa Al-Qur'an dikenal dengan nama al-khadir bahan hijau. Kedua ayat di atas menyinggung keberadaan kloropil yang berwarna hijau al-An'am/6 99 dan peranan matahari dalam menjalankan "pabrik hijau" ini at-Takwir/81 17-18. Sel tumbuhan, tidak sebagaimana sel manusia atau binatang, dapat menggunakan secara langsung energi matahari. Tumbuhan akan mengubah energi matahari menjadi energi kimia, dan menyimpannya dalam bentuk nutrien dengan cara yang khusus. Proses ini dinamakan fotosintesis Photosynthesis. Sel berwarna hijau ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Ini adalah satu-satunya laboratorium di dunia yang dapat menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik. Sebagaimana diuraikan di atas, maka tumbuhan adalah makhluk yang sangat dan paling penting untuk kelangsungan kehidupan makhluk lainnya. Di samping menghasilkan bahan makanan, proses fotosintesa yang dilakukan tumbuhan juga menghasilkan oksigen. Oksigen adalah bahan untuk bernapas bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia dan binatang. Dengan demikian tepatlah Allah memberikan contoh, bahkan bukan hanya kayu yang kering saja dapat menyalakan api tetapi kayu yang masih hijau dan basah pun dapat juga dijadikan kayu api. Sebaliknya, tulang-tulang yang dapat menerima kehidupan bukan hanya tulang-tulang yang segar, tetapi tulang yang sudah lapuk pun dapat pula menerima kehidupan dengan kekuasaan Allah. sumber Keterangan mengenai QS. YasinSurat Yaasiin terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin. Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Al Quran, maka demikian pula arti Yaasiin yang terdapat pada ayat permulaan surat ini, yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain Allah bersumpah dengan Al Quran bahwa Muhammad benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.
loading...Surat Yasin ayat 80 adalah lanjutan tafsir sebelumnya, sekaligus penekanan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Foto/Ilustrasi Ist Surat Yasin ayat 80 adalah lanjutan tafsir sebelumnya, sekaligus penekanan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Pada ayat sebelumnya telah dijabarkan bagaimana jawaban tegas Allah atas keingkaran orang-orang kafir terhadap hari Kebangkitan. Mereka mempertanyakan kekuasaan Allah yang mampu membangkitkan seluruh manusia yang mati, padahal tubuh mereka telah hancur berbaur dengan tanah. Allah SWT berfirmanالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَyaitu Allah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan api dari kayu itu.” QS Yasin 80 Baca Juga Ibnu Asyur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir mengatakan kalau Surah Yasin ayat 80 ini adalah badal dari redaksi sebelumnya الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ. Keduanya terhubung dengan terulangnya isim maushul الذى, yang bertujuan untuk memperkuat redaksi yang pertama ta’kid, dan memperhatikan redaksi kedua ihtimam.Artinya ayat ini ditujukan kepada kaum kafir yang tidak mempercayai adanya Hari Kebangkitan, terlebih pada ayat sebelumnya mereka menolak adanya peristiwa tersebut, di mana seluruh umat manusia yang sudah mati sejak zaman dahulu hingga sekarang akan dibangkitkan, di antara caranya adalah mengumpulkan kembali tulang belulang, lalu dihidupkan. Dalil ini ditolak oleh orang kafir, dan menilai bahwa fenomena itu mustahil terjadi. Sebagai jawabannya, ayat ini dihadirkan untuk menepis anggapan mereka. Baca Juga Menurut Imam al-Thabari dalam kitab Jami’ al-bayan fi Ta’wil al-Quran sebagaimana mengutip riwayat dari Basyar dari Yazid dari Sa’id dari Qatadah bahwasanya Allah SWT berkuasa untuk menyalakan api dari kayu bakar yang mati, begitu pun Dia berkuasa untuk menghidupkan tulang belulang menjadi manusia kitab tafsir Ma’alim al-Tanzil fi Tafsir al-Quran, Abdullah bin Abbas seorang sahabat yang memiliki gelar turjuman al-Quran’ sebagaimana dikutip Imam al-Baghawi menerangkan bahwa yang dimaksud dengan al-syajar pohon dalam ayat di atas adalah jenis pohon yang memiliki senyawa khusus yang dapat menimbulkan api. Orang-orang Arab pada zaman itu mengenal dua jenis pohon bernama al-marakh dan al-affar yang dipergunakan sebagai bahan bakar untuk menyalakan api. Ibnu Abbas bercerita bahwa orang yang ingin menyalakan api biasanya memotong bagian dari pohon tersebut sebesar kayu siwak, kemudian jenis kayu ini bisa digesekkan dengan jenis pohon kering apa pun untuk menghasilkan Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib menjelaskan bahwa ayat 80 di atas merupakan perumpamaan bagi seorang manusia yang terdiri dari jasad yang fisik dan ruh metafisik yang meliputi jasad. Ruh ini, menurut al-Razi seperti energi panas yang terus menyala meskipun manusia tidak mengetahui bagaimana bentuk dari energi panas yang ada dalam diri manusia istab’adtum wujud hararatin.Berbeda dengan penafsiran al-Razi, Jamaluddin al-Qasimi dalam kitabnya Mahasin al-Ta’wil menjelaskan bahwa ayat 80 ini juga mencerminkan proses penciptaan manusia. Menurut al-Qasimi, Allah SWT adalah Dzat yang menciptakan pohon al-syajar dari unsur air hingga menjadi pohon yang kokoh dan hijau yang kemudian bisa berbunga dan berbuah, lalu sebagian dahan dan rantinya kering dan berguguran. Dari situlah kemudian menjadi bahan baku kayu bakar kering yang dapat menghasilkan api. Mengutip Qatadah, al-Qasimi menerangkan bahwa proses api ini merupakan bentuk kuasa Allah SWT, Dia pun berkuasa untuk menghidupkan kembali orang-orang yang telah seperti mufassir-mufassir di atas, Syekh Nawawi Banten dalam kitabnya Marah Labid juga menekankan bahwa ayat 80 ini adalah bentuk perbandingan untuk kaum musyrik Mekah bahwa Allah SWT berkuasa untuk menghidupkan api dari pohon yang hijau, begitu pun Dia berkuasa untuk menghidupkan manusia dari tulang-belulang yang telah hancur. Baca Juga
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Yaitu Tuhan yang menjadikan untuk kalian yakni segolongan umat manusia dari kayu yang hijau yakni kayu pohon Marakh dan Affar atau semua jenis pohon selain pohon anggur api, maka tiba-tiba kalian nyalakan -api- dari kayu itu." kalian membuat api daripadanya. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah swt. yang mampu untuk menghidupkan kembali manusia yang mati. Karena sesungguhnya di dalam kayu yang hijau itu terhimpun antara air, api, dan kayu; maka air tidak dapat memadamkan api, dan pula api tidak dapat membakar kayu. Yaitu Tuhan yang menciptakan api dari pohon hijau setelah mengalami pengeringan. 1. 1 Kekuatan surya dapat berpindah ke dalam tumbuh-tumbuhan melalui proses asimilasi sinar. Sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat hijau daun klorofil mengisap karbondioksida dari udara. Sebagai akibat terjadinya interaksi antara gas karbondioksida dan air yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan dari dalam tanah, akan dihasilkan zat karbohidrat berkat bantuan sinar matahari. Dari situ kemudian terbentuk kayu yang pada dasarnya terdiri atas komponen kimiawi yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen. Dari kayu itu, manusia kemudian membuat arang sebagai bahan bakar. Daya yang tersimpan di dalam arang itu akan keluar ketika ia terbakar. Daya itu sendiri dapat dimanfaatkan untuk keperluan memasak, penghangatan, penerangan dan lain-lain. Batu bara yang kita kenal itu pun pada mulanya adalah pohon yang tumbuh dan membesar melalui proses asimilasi sinar tadi, kemudian mengalami penghangatan dengan cara tertentu sehingga berubah menjadi batu bara setelah berjuta tahun lamanya akibat pengaruh faktor geologi seperti panas, tekanan udara dan sebagainya. Perlu diketahui pula kiranya bahwa kata "akhdlar" 'hijau' dalam ayat ini bukan disebut secara kebetulan tanpa maksud. Frase "min al-syajar al-akhdlar" yang berarti 'dari pohon yang hijau' itu justru menunjuk kepada zat hijau daun yang sangat diperlukan dalam proses asimilasi gas karbondioksida. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Jika Allah mengeluarkan api yang kering dari tumbuhan hijau yang keadaannya basah, padahal keadaannya berlawanan, maka mengeluarkan orang-orang yang mati dari kuburnya juga sama seperti itu. Ini juga sama menunjukkan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala berkuasa membangkitkan. Pada ayat selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan dalil keempat.
surat yasin ayat 80 83